MY (LAST) FAULT
Misunderstanding, everywhere.
Sedih rasanya akhirnya aku merasakan kesedihan kembali. Setelah belakangan sukacita menyelimuti hari aku. Dengan selesainya semester ini, dengan selesai semua semua mua mua penat dikepala ini.
Misunderstanding, everywhere.
Aku sadar betul begitu besar kesalahanku datang kembali diwaktu dan saat yang sangat tidak tepat. Dengan permohonan perdamaian namun dengan cara yang menghancurkan semuanya. Aku sungguh seperti berada di dalam laut terdlam, terdalam...dalam.
Aku mengatakan bahwa aku merindukan dia merindukan canda nya, guyonan nya, dan kebaikan hatinya.
Dengan fakta bahwa aku akan menerima kemarahan dia oleh karena ucapanku yang seenak jidat diatas jidat ini.
Dan benar, mana ada orang yang tidak marah bila ada di posisi nya?
Sudah sepantasnya dia mengatakan
"Kamu menyudahi semuanya-kamu pergi-aku coba ngelupain kamu-kamu datang-dan bilang kangen..... kaya apaansih nih kamu, mau kamu apa lagi"
Dengan fakta bahwa aku akan menerima kemarahan dia oleh karena ucapanku yang seenak jidat diatas jidat ini.
Dan benar, mana ada orang yang tidak marah bila ada di posisi nya?
Sudah sepantasnya dia mengatakan
"Kamu menyudahi semuanya-kamu pergi-aku coba ngelupain kamu-kamu datang-dan bilang kangen..... kaya apaansih nih kamu, mau kamu apa lagi"
Wait just a minute, aku sudah tahu betul situasi kita dan jujur aku hanya ingin mohon damai, itu saja, aku tahu sudah tidak ada kemungkinan bagi kita untuk lanjut dan aku sadari betul hal itu, jadi maaf bila itu menyakiti hatimu sangat, dan mau aku apa lagi?? Hanya itu, ingin berdamai sajaa. Sepertinya sudah waktunya, tapi aku salah ternyata, Maafkan aku yang seenak nya ini.
Ya, aku memang begitu mengecewakan di awal (memutuskan hubungan) dan menyakiti kamu(dengan aku pula yang datang kembali)
Namun apakah engga seperti yang pernah kamu lakukan? Aku tidak ingin end up like this.
Apakah kamu akhir nya mengerti betul posisi ku "dahulu" ketika kamu pernah memutuskan hubungan ini?
Apakah kamu akhir nya mengerti betul posisi ku "dahulu" ketika kamu pernah memutuskan hubungan ini?
Sulit untuk menjelaskan betapa aku merasa menjadi begitu kecil dan tak berdaya begitu kehilangan kamu dahulu memikirkan bahwa tak ada lagi cintaku dalam dirimu, sama seperti yang tempo lalu kamu katakan demikian.
Tapi aku hanya ingin hubungan ini tetap baik. Apa itu sangat menyakiti kamu? Maaf kan aku.
Teringat dulu kita sempat terpisah, begitu aku yang memohon kepadamu seperti seorang memohon tetsan air hujan di musim kemarau, dengan ketidak perdulianku akan harga diri, harga apapun... aku membutuhkanmu.
Seperti hal nya sama, aku datang untuk kedua kalinya.
Mendengar ucapan mu seperti itu, sakit hatimu serentak menjalar memasuki hatiku dan memenuhinya, aku begitu sakit mendengar ucapanmu itu... semakin tak berharga pula aku yang memang nyatanya tak akan pernah bisa kehilangan sosok sepertimu.
Mendengar ucapan mu seperti itu, sakit hatimu serentak menjalar memasuki hatiku dan memenuhinya, aku begitu sakit mendengar ucapanmu itu... semakin tak berharga pula aku yang memang nyatanya tak akan pernah bisa kehilangan sosok sepertimu.
Aku ingin kita tetap bersahabat...pribadimu begitu baik.
Apa... aku harus mulai melupakan semua hal itu? Kedatangan ku sungguh menyebalkan bagimu... maafkan aku ya...
Its my fault.
"All.....blocked"