AKU-INGIN-SEKOLAH
Another Short Story..........
pagi ini aku mendapati sayap di ujung ruangan ini, yang tempo lalu baru saja dihempas angin hebat sehingga sayap nya tak dapat lagi bisa terbang dengan sempurna. Ia seekor kumbang
akulah ulat, akulah ulat.
aku adalah ulat yang kecil, ulat yang dalam hari-harinya pergi dipunggung si kumbang, ia bukan tidak mandiri, tetapi karena pertumbuhan nya tidak sesempurna teman-teman nya, kupu-kupu, ia harus pergi dan harus bersama sikumbang.
dia akan pergi ke sebuah sekolah terbang, biasanya dalam keturunan seekor kupu-kupu, semua kupu-kupu adalah makhluk yang memiliki sayap yang indah yang dapat mempercantik langit pulau ini.
panggil aku, Lili
"ayo Lili, aku sudah menunggumu lama" suara dari luar rumah bunga ini
"iya Bili!", jawabku, aku segera keluar, dan mendapati sahabatku, Bili di halaman rumahku sudah siap dengan sayapnya yang besar sekali itu.
seperti biasa, dia menggendong ku karena aku belum bisa terbang dengan sempurna.
sesampainya di sekolah, kami berpisah.
aku dipanggil kembali oleh kepala kelabang.
"Lili... mana sayapmu?"
"Im Sorry Ma'am, aku belum mendapatkan nya"
"jika kamu belum punya sayap itu, saya minta maaf, kamu engga bisa ikut kelas terbang 1, tahun ini, harus menunggu sampai kamu tumbuhkan sayap itu"
"tapi Bu........."
"ini sudah kebijakan, atau kamu ingin saya keluarkan?"
"tidak bu, baiklah."
aku berlari sejauh mungkin, memang di tempat ini, aku terlihat begitu berbeda dari yang lain, aku sungguh tidak pantas disini, aku belum layak disini, aku hanya seekor ulat.
aku berlari menemui setiap kupu-kupu yang aku jumpai,
"bisakah kamu mengajariku untuk terbang?"
"tolong lah, ajari aku terbang!"
"aku ingin ikut kelas terbang! aku butuh teknik kepak dasar!"
"Dewa Kupu-kupu! dimanakah sayapku? kemana kau menyimpan sayapku!?"
semua yang aku tanyakan selalu dibalas dengan tawa dan pandangan yang penuh dengan sinis. seperti meremehkan aku. aku lelah!
ketika dijalan pulang dari sekolah
"Bil, pernahkah kamu ngerasain rasanya berbeda ditengah teman temanmu? apa kamu tidak malu bermain bersama ku? aku tidak memiliki sayap" kataku sembari digendong oleh Bili saat ini.
"tidak, untuk apa malu? kamu lihat di sayapku?" jawabnya sambil menunjuk kan sayap yang diinginkannya aku untuk melihatnya.
aku terdiam. sayap Bili banyak sekali tambalan nya.
sepulangnya aku dirumah.
"maafkan papa nak" aku rasa ia sudah mendapat kabar dari Ibu kepala Kelabang
aku memeluk papaku, "tidak apa, aku bisa menunda sekolahku"
Ia seekor Kumbang.
1 Bulan kemudian
pagi ini ketika aku bangun, seperti biasa yangku fikirkan, "Hari ini, bagaimana ya cara aku ke sekolah?" Bili sudah tidak dapat berangkat bersamaku, karena ia harus lanjut ke tahap terbang nya ke tingkat 7 di luar pulau kami. sangat jauh.
sembari sebulan belakangan, aku berjalan menuju sekolah, yang jaraknya sekitar 3kilometer. dengan selalu mengatakan "iya besok bu saya akan mendapatkan sayap"
besok..
besok..
besok..
selalu meminta kesempatan waktu..
sampai 3 hari yang lalu aku benar benar dicabut hak siswa nya.
tetapi pagi ini, aku dikejutkan dengan adanya sebuah pakaian berbentuk kupu-kupu disamping tempat tidur ku, aku memakainya, dan aku sungguh tersenyum, ini pas!
"pa! makasih banyak kostum ini!"
"oh kamu sudah bangun, tapi maafin papa, itu bukan papa yang memberikan, papa menemukannya di teras tadi pagi"
"tapi ini sungguh cantik! apa aku bisa terbang dengan ini?" tanyaku basa basi. karena sayap ini sungguh cantik dan sepertinya kuat. AKU BISA SEKOLAH!
aku mencoba untuk terbang namun aku gagal terus. aku jalan lagi hari ini sembari melatih cara untuk terbang.
aku menuju taman dan mendapati tuan bunga, dia mendengar keluh kesahku dalam belajar terbang, karena berkali-kali aku terjatuh.
bunga yang ramah tersebut dengan tulusnya mengajarkan aku cara untuk terbang, dan sesekali, ia memberikan aku puncak kelopaknya untuk melompat karna bunga yang satu itu adalah cukup tinggi, dia juga sesekali memberikan tenaga pada sayapku, yaitu madu alami, yang dibutuhkan tiap sayap untuk terbang lebih kuat. selama 3 hari aku melatih akhirnya aku bisa terbang dengan teknik dasar terbang yang cukup baik untuk menjadi bekal masuk ke kelas terbang 1.
esok nya, sampai di sekolah aku menunjukan sayap ini kepada Ibu kepala kelabang.
dan dia meng accept aku masuk ke tingkat Terbang 1. disitu aku mengikuti dengan sangat baik, ditengah pelajaran terbang seketika aku terjatuh dan kehilangan keseimbangan menggunakan sayap ku ini. aku tidak mengerti namun aku tidak dapat terbang saat itu!
dan pada akhirnya, disisa waktu kelas ku hari itu, sayapku tidak dapat di pakai.
ya, aku tahu sayap ini tidak lah abadi, aku masih seekor ulat, yang berbalut baju kupu-kupu dengan sayap. hanya sayap palsu.
ketika pulang, aku mendapati suatu surat. menunjukan kalu sayapku akan segera habis fungsi 7 hari lagi, kecuali kamu dapat lulus ujian terbang 1 dengan nilai S+, dan tertulis setiap hari kemampuan terbangmu akan menurun, harus diberi madu alami untuk dapat terbang normal lagi. dan setelah lulus Terbang 1, disana tiba saat nya kamu akan menjadi kupu-kupu sesungguhnya.
S+? itu nilai yang tinggi! setiap pagi kembali aku memikirkan bagaimana cara aku ke sekolah, ayah kumbangku tidak dapat mengantarku seperti Bili karna sayap nya yang broken, Bili sedang tidak di pulau ini, selain itu memikirkan bagaimana cara nya aku mendapatkan nilai S+, bukan karena aku bisa bersombong dengan keberadaan sayapku ini, aku-hanya-ingin-sekolah. ibu kelabang akan mencabut hak belajarku ketika aku tidak memiliki sayap.
dan ketika bunga sudah lama menjadi partner pengajar terbangku, ia angkat bicara, dia mengatakan bahwa aku begitu egois, karna aku hanya selalu mengandalkan madu dia untuk terbang sempurna.
dan aku tidak memberikan dia suatu efek atau tanda terima kasih, dia bilang harusnya bisa memberikan aku penyerbukan karna aku seekor kupu-kupu.
aku memandangnya tanpa berbicara, walaupun sebenrnya hatiku berteriak.
aku sering melihat bahwa bunga di bantu serbuki oleh kibasan sayap kupu-kupu yang sempurna, dan sering kali aku melihat dia di serbuki oleh kupu-kupu cantik yang mempunyai sayap yang mengepak sempurna, tidak seperti aku, bukan sayap abadi. hanya sayap sesungguhnya yang dapat membantu penyerbukan, bukan sayap ku. tetapi aku hanya ingin sekolah, aku hanya ingin lulus ujian terbang, aku hanya ingin nanti ketika aku sudah mendapatkan sayapku yang sesungguhnya, aku dapat membawa terbang Ayahku.
aku-hanya-ingin-sekolah. aku butuh sayap ini, aku butuh, tolong jangan benci aku, bunga.
pagi ini aku mendapati sayap di ujung ruangan ini, yang tempo lalu baru saja dihempas angin hebat sehingga sayap nya tak dapat lagi bisa terbang dengan sempurna. Ia seekor kumbang
akulah ulat, akulah ulat.
aku adalah ulat yang kecil, ulat yang dalam hari-harinya pergi dipunggung si kumbang, ia bukan tidak mandiri, tetapi karena pertumbuhan nya tidak sesempurna teman-teman nya, kupu-kupu, ia harus pergi dan harus bersama sikumbang.
dia akan pergi ke sebuah sekolah terbang, biasanya dalam keturunan seekor kupu-kupu, semua kupu-kupu adalah makhluk yang memiliki sayap yang indah yang dapat mempercantik langit pulau ini.
panggil aku, Lili
"ayo Lili, aku sudah menunggumu lama" suara dari luar rumah bunga ini
"iya Bili!", jawabku, aku segera keluar, dan mendapati sahabatku, Bili di halaman rumahku sudah siap dengan sayapnya yang besar sekali itu.
seperti biasa, dia menggendong ku karena aku belum bisa terbang dengan sempurna.
sesampainya di sekolah, kami berpisah.
aku dipanggil kembali oleh kepala kelabang.
"Lili... mana sayapmu?"
"Im Sorry Ma'am, aku belum mendapatkan nya"
"jika kamu belum punya sayap itu, saya minta maaf, kamu engga bisa ikut kelas terbang 1, tahun ini, harus menunggu sampai kamu tumbuhkan sayap itu"
"tapi Bu........."
"ini sudah kebijakan, atau kamu ingin saya keluarkan?"
"tidak bu, baiklah."
aku berlari sejauh mungkin, memang di tempat ini, aku terlihat begitu berbeda dari yang lain, aku sungguh tidak pantas disini, aku belum layak disini, aku hanya seekor ulat.
aku berlari menemui setiap kupu-kupu yang aku jumpai,
"bisakah kamu mengajariku untuk terbang?"
"tolong lah, ajari aku terbang!"
"aku ingin ikut kelas terbang! aku butuh teknik kepak dasar!"
"Dewa Kupu-kupu! dimanakah sayapku? kemana kau menyimpan sayapku!?"
semua yang aku tanyakan selalu dibalas dengan tawa dan pandangan yang penuh dengan sinis. seperti meremehkan aku. aku lelah!
ketika dijalan pulang dari sekolah
"Bil, pernahkah kamu ngerasain rasanya berbeda ditengah teman temanmu? apa kamu tidak malu bermain bersama ku? aku tidak memiliki sayap" kataku sembari digendong oleh Bili saat ini.
"tidak, untuk apa malu? kamu lihat di sayapku?" jawabnya sambil menunjuk kan sayap yang diinginkannya aku untuk melihatnya.
aku terdiam. sayap Bili banyak sekali tambalan nya.
sepulangnya aku dirumah.
"maafkan papa nak" aku rasa ia sudah mendapat kabar dari Ibu kepala Kelabang
aku memeluk papaku, "tidak apa, aku bisa menunda sekolahku"
Ia seekor Kumbang.
1 Bulan kemudian
pagi ini ketika aku bangun, seperti biasa yangku fikirkan, "Hari ini, bagaimana ya cara aku ke sekolah?" Bili sudah tidak dapat berangkat bersamaku, karena ia harus lanjut ke tahap terbang nya ke tingkat 7 di luar pulau kami. sangat jauh.
sembari sebulan belakangan, aku berjalan menuju sekolah, yang jaraknya sekitar 3kilometer. dengan selalu mengatakan "iya besok bu saya akan mendapatkan sayap"
besok..
besok..
besok..
selalu meminta kesempatan waktu..
sampai 3 hari yang lalu aku benar benar dicabut hak siswa nya.
tetapi pagi ini, aku dikejutkan dengan adanya sebuah pakaian berbentuk kupu-kupu disamping tempat tidur ku, aku memakainya, dan aku sungguh tersenyum, ini pas!
"pa! makasih banyak kostum ini!"
"oh kamu sudah bangun, tapi maafin papa, itu bukan papa yang memberikan, papa menemukannya di teras tadi pagi"
"tapi ini sungguh cantik! apa aku bisa terbang dengan ini?" tanyaku basa basi. karena sayap ini sungguh cantik dan sepertinya kuat. AKU BISA SEKOLAH!
aku mencoba untuk terbang namun aku gagal terus. aku jalan lagi hari ini sembari melatih cara untuk terbang.
aku menuju taman dan mendapati tuan bunga, dia mendengar keluh kesahku dalam belajar terbang, karena berkali-kali aku terjatuh.
bunga yang ramah tersebut dengan tulusnya mengajarkan aku cara untuk terbang, dan sesekali, ia memberikan aku puncak kelopaknya untuk melompat karna bunga yang satu itu adalah cukup tinggi, dia juga sesekali memberikan tenaga pada sayapku, yaitu madu alami, yang dibutuhkan tiap sayap untuk terbang lebih kuat. selama 3 hari aku melatih akhirnya aku bisa terbang dengan teknik dasar terbang yang cukup baik untuk menjadi bekal masuk ke kelas terbang 1.
esok nya, sampai di sekolah aku menunjukan sayap ini kepada Ibu kepala kelabang.
dan dia meng accept aku masuk ke tingkat Terbang 1. disitu aku mengikuti dengan sangat baik, ditengah pelajaran terbang seketika aku terjatuh dan kehilangan keseimbangan menggunakan sayap ku ini. aku tidak mengerti namun aku tidak dapat terbang saat itu!
dan pada akhirnya, disisa waktu kelas ku hari itu, sayapku tidak dapat di pakai.
ya, aku tahu sayap ini tidak lah abadi, aku masih seekor ulat, yang berbalut baju kupu-kupu dengan sayap. hanya sayap palsu.
ketika pulang, aku mendapati suatu surat. menunjukan kalu sayapku akan segera habis fungsi 7 hari lagi, kecuali kamu dapat lulus ujian terbang 1 dengan nilai S+, dan tertulis setiap hari kemampuan terbangmu akan menurun, harus diberi madu alami untuk dapat terbang normal lagi. dan setelah lulus Terbang 1, disana tiba saat nya kamu akan menjadi kupu-kupu sesungguhnya.
S+? itu nilai yang tinggi! setiap pagi kembali aku memikirkan bagaimana cara aku ke sekolah, ayah kumbangku tidak dapat mengantarku seperti Bili karna sayap nya yang broken, Bili sedang tidak di pulau ini, selain itu memikirkan bagaimana cara nya aku mendapatkan nilai S+, bukan karena aku bisa bersombong dengan keberadaan sayapku ini, aku-hanya-ingin-sekolah. ibu kelabang akan mencabut hak belajarku ketika aku tidak memiliki sayap.
dan ketika bunga sudah lama menjadi partner pengajar terbangku, ia angkat bicara, dia mengatakan bahwa aku begitu egois, karna aku hanya selalu mengandalkan madu dia untuk terbang sempurna.
dan aku tidak memberikan dia suatu efek atau tanda terima kasih, dia bilang harusnya bisa memberikan aku penyerbukan karna aku seekor kupu-kupu.
aku memandangnya tanpa berbicara, walaupun sebenrnya hatiku berteriak.
aku sering melihat bahwa bunga di bantu serbuki oleh kibasan sayap kupu-kupu yang sempurna, dan sering kali aku melihat dia di serbuki oleh kupu-kupu cantik yang mempunyai sayap yang mengepak sempurna, tidak seperti aku, bukan sayap abadi. hanya sayap sesungguhnya yang dapat membantu penyerbukan, bukan sayap ku. tetapi aku hanya ingin sekolah, aku hanya ingin lulus ujian terbang, aku hanya ingin nanti ketika aku sudah mendapatkan sayapku yang sesungguhnya, aku dapat membawa terbang Ayahku.
aku-hanya-ingin-sekolah. aku butuh sayap ini, aku butuh, tolong jangan benci aku, bunga.