TANGAN MENELUNGKUP, TANGAN TERKATUP
Aku bukan tipe orang yang percaya dengan hal hal mistis, seperti perdukunan, jampe jampe, kekuatan kekuatan jin/roh yang asal nya engga jelas.
Waktu itu, mama ku masuk rumah sakit, ini sudah kali ke 4 nya mama ku masuk rumah sakit 2x RSUP persahabatan dan 2x RSUD tarakan, Cideng.
Ya, sebagai anak aku sungguh sedih liat keadaan orang tua ku, yaitu ibu kandungku sudah kurang lebih 4 bulan memendam dan memelihara sebuah penyakit dalam tubuhnya.
Aku hampir tidak habis pikir, ya, penyakit aneh ini hanya bisa di tanggung oleh Dia seorang. Sang Penyembuh.
Namun, bagaimana caranya? Kalau mamaku saja tidak percaya Sang Penyembuh, yaitu Dia? Ya mama ku adalah 'saudara' kita, 'tetangga' kita. Namun tetangga dengan satu atap, dirumahku.
Saudaranya Datang, mereka sepasang suami istri, sebut saja Mur dan Baut. Mur berjibab dan Baut berjenggot.
Ketika mereka datang awalnya aku biasa saja, sampai sampai sang Baut bertanya tanya seolah ia adalah dokter
"Sakit nya dimana? Yang dirasain apa? Udah berobat apa aja? Udah berapa lama? Letak yang sakit nya dimana?"
Bla...bla... dan ya mamaku bilang di perut, emang, perutnya saat itu sedang keras dan besar. Seperti akan keluar bayi dari dalam perutnya, adik ku. NOPE!
Oke setelah bertanya, Baut pun merentangkan tangan, hendak menyuruh sang Mur untuk step aside dikit lah.
Dan Sang Baut, mulai menaruh tangan di atas kening ibu, dan perlahan meraba melayang dari kening hingga perut ibu, lalu seperti kegiatan mengusir "sesuatu" dari perut ibuku.
"Tunggu, mereka mau ngapain?" Pergumulan hatiku pun tumbuh sesaat.
Kejadian itu diulang sampai 3x yang akhirnya sang Baut batuk karna tidak kuat, i dont know what have they done to my mom.
Setelah itu, sang Baut meminta air
"Ada air engga air?"
Dan mamaku menunjuk botol aqua 1setengah liter yang masih penuh, dan dia membawa ke kursi, melepaskan tutup botolnya lalu mulai seperti melakukan ritual sihir, ohhhh God! INI SUNGGUH MENGGANGGU PENGLIHATANKU.
Apasih yang kalian lakuin?
Lalu setelah selesai "jampe jampe" aqua itu, mereka memberi kan itu untuk mamaku minum, dan sang Mur bilang "Cecil jangan minum ini ya ini khusus untuk mama"
Tetapi sang Baut menepis omongan Mur dan bilang "kalau Cecil mau minum juga boleh kok"
Dalem hatiku mah CUIH! Engga akan aku biarkan cairan itu melewati tenggorokan aku. Never!
Yaudah aku mah diem aja, jawab engga, angguk engga, biasa aja.
Dan aku tuh berfikir, mamaku itu butuh doa, bukan air sihir itu.
Aku tuh bingung, teman kampus ku Sela datang untuk mendoakan mama, tapi kan Sela kristen, kan mama engga bisa ikutinn gitu doa nya.
Lalu temen gereja ku datang, ka Arko, ka Tanto, Ka Wani, dan ka Dami. Mereka datang dan mendoakan mama. Tapi kan mereka juga kristen, engga bisa minta mama ikutin gitu mama ku mah trimo trimo wae yo ngerti ra ngerti sing penting yo di doaken ta?
tapi kan kasian engga bisa ikutin doa Bapa kami, Salam Maria, Kemuliaan, kan kurang nyaman mungkin bagi mama.
Eh sedateng nya orang yang bisa doa bareng sama beliau yang satu iman, malah jampe jampe engga jelas, mama tuh butuh penyembuhan dari Tuhan, bukan dari perdukunan.
Sedih sumpah, yampun Tuhan gimana ini?
Apakah tangan tangan itu suci seperti berkekuatan kesembuhan? Apa kah yang kalian lakukan dengan menaruh tangan dari kepala sampai ke perut itu? Minta bantuan siapa kah?
Mama ku udah minum ini itu, saran sana sini, dari kaum nya, engga ada yang berhasil. Mama ku butuh Doa.
Tolong, doain mama ku, ya! mama ku islam, dan mamaku pasti nyaman dengan kedatangan saudara se iman nya untuk mendoakannya bersama, tolong lah. Tapi sampai detik ini mereka datang engga pernah ajak doa. Malah saran, ini itu ini itu. Obat ini obat itu. Hashhaaa!
Mama ku tuh engga butuh air air jampe jampe atau herbal pasar glodok atau jamu "pasti sembuh" atau madu 1000% Aseli. Apalah semua sampah itu? Tidak habis pikir. Sedih.
Yauwis, Kuat ya ma, kita selalu doakan, Tuhan kita satu, kalaupun bahasa arab yang mama gunakan untuk berkomunikasi dengan Tuhanmu, aku akan minta Malaikat untuk translate Doa kami menjadi Bahasa Arab agar di dengar oleh Tuhan mu.
Get well really soon!
(Veronica) Umi Chasanah
Sincerely,
Your Krucil