TOLONG LAH MEREKA, TUHAN
Ketika ku bangun dari mimpi indahku pagi ini, aku masih saja di selimuti rasa kegelisahan, rasa yang sungguh amat menggangu.
Mengetahui semua hal di dunia yang fana ini membuatku semakin terbuka akan penting nya aku banyak bertanya kepada Sang Pencipta tentang apa yang harus aku lakukan.
Seperti pagi ini, begitu sunyi. Aku memasang alarm dari jam 4 dan menyala dengan kelipatan satu jam selanjutnya. Jam 5..... jam 6..... jam 7.....
Aku bertanya, "mengapa terlihat sudah fine tapi aku engga fine at all ya Tuhan?"
Aku membaca renungan pagi ini. Temanya On time.
intinya Tuhan tidak akan mengulur ulur waktu untuk segera menolong kita.
Aku kembali berfikir, setiap kali aku membaca sebuah renungan pagi. Membuat ku berfikir apa pesan yang ingin di sampaikan pada renungan ini, dan jujur saja setiap apapun yang aku baca entah di alkitab, renungan, dsb itu seperti memberiku jawaban.
Sungguh hati ini masih gelisah, Tuhan, kenapa ya?
Saat ku berfikir apa yang telah berlalu kemrin malam, aku berfikir, adakah yang belum tuntas?
Aku turun, aku membangunkan mami, dan papa. Dan aku mengatakan kepada mereka, bahwa aku ada jam tambahan pelajaran Agama hari ini sama Sela dan (mungkin) sama Retho.
Aku menunggu air kamar mandi siap, akhirnya aku beranjak mandi.
Ketika aku sedang mandi, benar, air membuat kita lebih tenang, lebih banyak berfikir.... dan seketika.
*JLEB* aku mengerti semua ini, dan aku seketika, badanku gemetar, aku merunduk menumpukan kedua tanganku di kedua dengkulku dan aku seketika seperti di tampar oleh Tuhan, "BANGUN LAUREN!"
Ya Tuhan, ya Tuhan.........!
"Aku mengerti aku mengertiiiii!!! Astaga Tuhan!" Aku pun melonjak semakin berdebar dan aku menggigit bibir bawahku... Tuhan! Apa yang harus aku lakukannnnn?? Aku menangis.
Tuhan! Apakah aku harus mengetahui semua ituuu!! Mengapa aku terlambat ya Tuhan!!?? Mengapa aku mengetahui dan mengerti pagi ini, mengapa tidak kemarin!! Mengapa tidak 2 hari yang lalu!!
Walaupun aku tidak ada sangkut paut nya dengan hal ini, tetapi ada 1 orang yang harus nya tidak berada dalam lingkaran itu. Ya Tuhan, aku tahu Tuhan sayang sekali dengan dia sampai sampai Tuhan ingin aku terus bertindak, tetapi bagaimana Tuhan??!! Aku tidak bisa berbuat apa apa lagiii Tuhan, tolonglah Mereka Tuhan.
Aku yang seperti psikolog, yang mendengar semuanya bukan hanya dari 1 pihak, mengapa mengapaaa Tuhan engkau kerjakan karya ini atas ku? Aku tidak mengerti. Mengapa selalu datang sebuah kabar yang notabene nya "lebih baik aku tidak tahu" itu Tuhan?
Banyak hal yang membuat ku sekarang begitu dekat dengan Tuhan, begitu cepat dan on time Tuhan bertindak membuka mataku, membisikan ku, menolongku, tetapi kali ini Tuhan, aku tidak memiliki tenaga untuk bertindak.
Tidak, bukan kesiapa siapa. Tetapi ke dia. Tetapi aku yakin ini tidak akan dipercaya.
Mereka sedang berjalan ke arah.... gelap.
Maafkan aku Tuhan, aku terlalu lamban untuk mengerti semua yang engkau kerjakan. Tetapi tolonglah Tuhan, ada 1 orang yang seharusnya tidak berada di situasi seperti ini, dia ada disana, dia yang bernama.............
Iya benar, dia orangnya, Tuhan.