Sabtu, 27 Desember 2014

SILENT NIGHT IN 25TH OF DECEMBER part 2

Another..........

(10 Desember 2012)

Dear Yudo

Hei yang sibuk mulu di Berlin ya engga kirim kirim surat, hehe.
Apa kabar do? Kangen nih! Kamu pulang kan natal nanti?
Oia aku punya kabar gembira lho, impian ku dari dulu kamu tahu kan?
YUP! Aku bakal nanyi di CYC tahun ini, wow impian semua orang do dan aku dapet kesempatan ini, sungguh keajaiban natal banget! Dan kebetulan kan pas banget tahun ini kamu pulang. Kamu bisa kembali jadi pengiring piano CYC lagi. aaa Yudo bakal ngiringin bie nyanyi! Engga sabar!
Kamu dateng ya hehe aku sudah siapkan tempat untuk mu, bareng sama keluargaku dan Bimo.
Aku juga bakal siapin brownies kesukaan kamu, aku bakal buat dengan cinta. Hihi.
Sampai bertemu ya, engga sabar tanggal 25 nanti. Yey!
See you soon

Your fella! Shelby

(23 Desember 2012)

Aku bersiap siap hendak menyambut Yudo di bandara, aku harus tampil cantik, hehe supaya Yudo kaget, kan 5 tahun sudah engga bertemu, kira kira Yudo jadi seperti apa ya? Apa gemukan? Atau kurusan? Makin tinggi mungkin? Duh bikin penasaran.
Setelah bersiap siap aku segera turun tangga
"BIM BIM! Bimo mana? Aku mau berangkat sekarang nihh" teriakku sambil mencari cari Bimo.
"Iya iya shel jangan teriak teriak d........" jawab Bimo sambil menatap ku heran, "....ong", ia menatapku samakin heran sambil mendekatiku. "Shel, sumpah, asli lu cantik banget hari ini", katanya perlahan sambil memandangiku. Aku yang menjadi takut langsung menoyol dahinya.
"EH!sadar wey bengong aja, ini kan hari special, Yudo bakal pulang, aku harus tampil beda dong wahaha gimana gimana oke kan?", kataku menjawab Bimo.
"Oke oke kok oke banget, cantik, sip deh!" Jawab Bimo sangat mantap semakin meyakinkan ku dan siap untuk bertemu kembali dengn Yudo.

Kami segera keluar rumah dan memasuki mobil Bimo. Kami menuju bandara Soekarno Hatta. Mobil kami melaju tidak terlalu cepat namun tidak juga lambat, dan ku merasa sikap Bimo sedikit canggung, ia menjadi lebih diam dari biasanya. Dan sesekali menatapku misterius gitu,
Aku melihatnya juga dan mulai merasa tidak nyaman,
"Eh! Bim, ada apa sih? Kok kamu liat aku begitu banget? Kan serem", tanya ku dan membuat Bimo sedikit terkejut.
Ia pun langsung membuang pandangan dariku dan melihat kembali ke arah jalan,
"Ah engga, beda aja lu hari ini, lebih dewasa keliatannya. Hehehe"
"Oh ya? Bagus dong! Pasti Yudo suka deh ya?"
"Wahaha sekali kali napa lu bales pujian gua tub Bimo, jangan Yudo terus dong", katanya sedikit menyindir.
Kami pun tertawa bersama.

Bandara Soekarno Hatta

Aku berdiri di dekat pintu keluar nya, aku sesekali melihat ke arah dalam kalau saja Yudo sudah landing. Dan Bimo yang duduk tak jauh dari situ sesekali berdiri dan berjalan mondar mandir. Ap mungkin pesawatnya delay ya? Yudo sama sekali belum kasih kabar.

Sekitar 2 jam kami menunggu Yudo yang belum kunjung datang, kemana ya Yudo? Dan akhirnya pikiran negtive ku pun mulai bermunculan,
Apa dia ketinggalan pesawat?
Atau dia di jahatin di hipnotis?
Atau dia engga jadi ke Jakarta hari ini?
Aduh Yudo kamu dimana?

"Shel, kita pulang saja yukkk" udah hampir 5 jam kita nunggu Yudo nih, aku mulai ngantuk shel.", kata Bimo, dan aku berbalik menatap nya dengan lesu.
"Yudo kemana ya Bim?"
"Aku juga tidak tahu nih kamu di kabarin nya memang gimana?", tanya Bimo kepadaku.
"Entah lah sebenernya dia engga kasih kabar jm berapanya.

Kami berdua menghela nafas.
"Yaudah Bim, mungkin saja dia sudah di rumah, tadi kita yang telat dateng, atau pulsa nya hbis jadi tak bisa mengabari kita, positif ajs dehhh yuk Bim, kita pulang?", kataku sambil menatap Bimo yang sesekali memejamkan mata karena mengantuk.
"Oh iya iya shel sorry aku ketiduran nih, aku ngsntuk sekali,", kata Bimo,
Dan kami pun meninggalkan bandara itu. Dengan perasaan....sedikit kecewa.

(25 Desember 2012)

"Maaaaa, Yudo mana!? Dia sama sekali eengga kasih kabar setelah dia terbang dari Berlin. Aku khawatir ma, aku gugup, mana 3 jm lagi aku tampil, maaaa!" Teriak ku smbil memeluk mama karena aku sungguh tidak tenang, malam ini malam penting buat aku, ku ingin natal tahun ini berbeda, super special, aku bernyanyi di CYC 2012, pati jadi natal terbaik.
Semestinya....

(Malam hari menjelang konser natal.)
Aku mondar mandir dengan high heels yang lama lama membuat sakit kaki ku ini, Bimo yang sesekali mencoba menenangkanku
"Shel shel  lu tenangin diri dong shelm bentar lagi kan lu tampil, lu harus fokus shel calm down" katanya sambil mengikuti langkah ku yang masih saja mondar mandir.
"Engga bisa bim, ini udah jam berapa? 15 menit lagi aku tampil tapi Yudo belum dateng dateng juga."
Aku yang semakin panik sudah tidak bisa di tenangkan lagi bahkan Bimo masih terus mencoba menghentikan ku dan tiba tiba dia memeluk ku.
"Sudah shel, kalau pun dia engga datang kamu harus tetep tampik maksimal, jangan marah jika dia engga datang, aku bakal tetep booking tempat duduk dia kalau saja dia datang, tapi ini kesempatan besar awal karir kamu, kamu harus bisa nyanyi dengan maksimal, aku yakin suara mu bisa sampai ke telinga Yudo dimana pun dia berada, oke? Dont panic", katanya sambil memeluk dan mengusap belakang kepalaku. Aku yang tidak bisa membalas pelukannya hanya terdiam, dan ku rasa cara nya lumayan manjur, aku merasakan sedikit lebih tenang, ketegangan seluruh tubuh ku perlahan mereda.
"Makasih ya bim, makasih, lu emang the best palls buat gua". Dan ia pun melepaskan pelukannya dan kami di kagetkan dengan panggilan dari eo acara itu.
"Shelby febiola, 5 menit lagi ready!"

Aku pun terkaget dan menatap Bimo panik.
Dia pun tersenyum, "udah jangan panik, kamu malam ini udah cantik, kamu harus nyanyi dengan suara mu yang cantik itu juga! Oke!" Kata Bimo semakin menyemangatiku,
Aku pun langsung merasa mendapat kekuatan.

Sekilas flashback 6 tahun lalu ketika ku duduk di bangku penonton di acara CYC 2006, Yudo memulai percakapan saat konser dimulai..
-Shelby?
Ya do?

-Apa harapan natal terbesarmu?
Harapanku?

-Iya.
Kalau aku ya do, aku mau nyanyi di panggung itu. Panggung CYC di hari natal. Kalau kamu do?

-Hm, kalau kamu bernyanyi, harapanku aku  bisa mengiringi  kamu juga di panggung CYC.
Jadi, kita bakal 1 panggung?

-Iya shel. Kita wujudin sama sama yuk! Mau engga? Kalau umur kita sudah cukup kita persembahin di malam natal.
Iya Yudo,

Dari balik tirai yang akan terbuka, aku harap aku melihat wajahmu...
Yudo, aku harap kamu bisa mendengarku bernyanyi malam ini,

Tirai pun terbuka dan penonton yang sudah memenuhi bangu, juga sorot lampu yang tertuju kepadaku, membuatku seakan akan tak bisa melihat bangku penonton karena sorot lampu saat ini.
Suara tepukan tangan mengawali nyanyianku....

"Silent night............
Holy night..........
All is calm.....
All is bright.......

Ku melihat ke arah pemain piano, Yudo?
Ku melihat banyangan Yudo yang sedang memainkan piano mengiringiku, mataku mulai berkaca kaca, ku melihat bangku Yudo yang sudah disediakan Bimo masih saja kosong. Emosiku pun meluap ku nyanyikan terus lagu ini

Sleep in heavenly peace.... sleep in heavenly peace........

Saat sesekali ku melihat kearah bangku itu, ku lihat bayangan diriku dan duduk bersama Yudo di sampingku diriku yang dahulu mengagumi tempat ini, tatapan Yudo kecil, yang begitu terpesona melihat ku yang sedang bernyanyi disini, mataku semakin berkaca kaca, hampir tak kuasa menahan bendungan air di mata ini....

Silent night.........
Holy night.........
Son of God...........
Love's pure light..........

Ku semakin meluapkan emosi ku di atas panggung ini, dengan harapan Yudo mendengar suaraku dari sana, dari manapun dia berada...
Dan tak kuasa lagi, air mataku pun jatuh di tengah nyanyian ku, mengingat Yudo, mengingat impian ku yang sudah terwujud....
Air mata segar melewati pipiku...

....Jesus...Lord and thy birth..........
Jesus... Lord and thy birth..........."

Seketika langsung terdengar suara tepukan tangan dari seluruh penonton dan ku masih menatap shock dengan air mataku yang masih membasahi pipiku, ku liat bangku Yudo yang tetap kosong saat itu, ku liat Bimo dan keluargaku bertepuk tangan dengan meriah dan menunjukan raut muka penuh kebahagiaan. Membuatku luluh dan membuat jantungku berdebar debar.

Tepukan tangan yang semakin meriah memecahkan pandangan ku, semakin dan semakin membuat tubuh ini berat. Jantungku berdebar semakin kencang.. seketika muncul bayangan senyuman di pikiranku...
Yudo...

Seketika pandangan ku gelap dan aku pun terjatuh di atas panggung...

Related Articles

What Is On Your Mind? by Laurentia Tricilya Cascarine. Diberdayakan oleh Blogger.