CARA DIA BEKERJA
Ironi
Rasanya aku seperti di hadapkan pada suatu hal yang dimana aku harus berpasrah atas apa yang akan terjadi, sambil tetap berfikir kebaikan sang Pencipta dalam menyusun skenario hidup aku.
Dihadapkan pada sesuatu yang masih gambling.
Cinta
Bukan karena aku sudah mulai aware sama 1 hal ini. Tetapi lebih ke pasrah kepada Tuhan aja.
Bukan berarti aku tidak akan berusaha atas cinta. Aku bukan akan berusaha namun mencoba untuk berjuang.
Cara ku menyampaikan cara kerja Tuhan mungkin sulit dimengerti bagi sebagian orang.
Kamu naif, dan nothing to lose aja, kamu bilang ke aku seolah kamu udah bakal fine fine aja kalau tiba tiba aku ragu ragu dan pergi.
Iya, aku se pasrah itu. Aku se nothing to lose itu.
Bukan aku menyerah, tapi aku berserah.
Aku mengatakan aku berpasrah untuk hidup sendiri pada akhirnya kepada dirinya, dan juga mengatakan bahwa rencana Tuhan indah atas aku.
Apakah kurang clear? Somepeople told me itu sangat berkontradiksi.
Mungkin, makna yang di tarik dari kata kata rencana Tuhan itu baik itu berpusat pada ketika Ia memberikan seseorang kekasih mungkin. Padahal tidak seperti itu maksud ku.
Maksudnya, ketika aku memang pada akhirnya harus hidup sendiri, itu pasti rencana Tuhan paling indah yang belum ku mengerti sekarang, namun pada akhirnya iya.
Kita per kecil suatu contoh.
Bahkan saat di lampu merah saja, ketika antrian cukup panjang, dan lampu sudah menyala hijau cukup lama, tak menutup kemungkinan akan merah tiba tiba saat sebelum aku melalui perempatan tersebut.
Dalam jarak 100 meter aku selalu berkata dalam hati
Jika Tuhan mengijinkan aku untuk lewat, maka lampu akan tetap hijau, jika Tuhan tidak ingin aku lewat, maka lampu merah dan aku berhenti, meski aku tahu bahwa aku sedang terburu buru.
Yang ada dalam pikiranku, rencan Tuhan pasti indah, entah telat namun ada somethinh lah, atau tetap tepat waktu. Who knows?
Perkara sekecil itu saja sudah aku pasrahkan ke Tuhan, apalagi perkara pasangan hidup nantinya
Aku bukan wanita sempurna, aku wanita yang dunia melihat aku meninggalkan sebuah berlian, they said and i fvcking know it, i can feel it.
Tapi, kembali pada rencana Tuhan, akan indah, bukan saya naif, namun saya mencoba tak terlalu bergantung pada dunia ini.
Jika dia memang pilihan Tuhan maka segala keraguan dalam hatinya memudar, dan segala tanda tanya dalam benak nya terjawab.
Bahwa aku mencintai dia, dan bersyukur karena Tuhan masih mengijinkan itu. Dan aku akan selalu berjuang atas apa yang sudah aku dan dia mulai supaya selalu ada restu Tuhan disitu.
"Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak" (Yoh 13:7)
sincerely,
Laurentia the Unqualified girl, yet.