MIMPI 7
Sebuah mimpi,
Adalah pemandangan alam bawah sadar kita, bisa tentang sesuatu yang terlalu kita pikirkan, sedang dipikirkan, atau bahkan hampir tak pernah terpikirkan,
Mimpi bisa hadir dalam berrrrrbagai macam cerita, suasana, bahkan tempat.
Aku ingin melanjutkan perjalana. Mimpi mimpi yang sudah aku lalui, pasti blogger paham ketika aku menulis dengan judul mimpi berarti aku sedang memimpikan itu.
Itu adalah bagian dari hidup aku yang udah jauhhhh di pisahkan bahkan sejak hampir 8 tahun lamanya.
Tak di pungkiri memang aku sangat merindukan itu, hanya untuk melihatnya saja aku tidak ada kesempatan, bahkan akupun tidak tahu apakah itu masih hidup ataupun sudah melanjutkan ke step kehidupan setelahnya.
Dalam mimpi ku, suasana yang ada disana benar benar tak pernah aku datangi, namun rasanya tidak asing, lalu aku ternyata ada pertandingan voli dan jaraknya memang terbilang jauh dari rumahku itu, waktu itu aku posisi sudah menjadi diriku yang sekarang, berpenampilan setidaknya lebihrapih dengan polesan wajah tipis yang nyaman di gunakan untuk harian.
Saat itu aku berangkat ke arah yang memuncak dimana tempat tanding voli di adakan di puncak bukit itu, setelah sampai sungguh ramah ku lihat orang orang dan banyak juga teman gereja ku dan teman rumahku, pada saat itu diriku tergabung dalam tim voli putri gereja mikael.
Saat aku sedang tiduran di bangku menunggu waktu giliran dengan cuaca yang mulai mendung, aku melihat ke arah kanan dan ku melihat sosok yang tidak asing
Tidak lain tidak bukan, dialah itu.
Namun posisinya membelakangi aku, aku kenal betul rupa nya dari belakang, dan dimana sekitar nya ada teman geng SMP nya dulu yang tak asing bagiku.
Aku langsung memegang wajah ku yang mulai kucel karena ketidak siapan batin untuk bertemu dengannya dalam keadaan super kucel seperti ini, lalu aku langsung bangun dan menghadap ke tembok seperti tidak ingin menemui itu bahkan melihatpun tak sanggup, aku hanya memandang tembok yang mengkilat itu dan aku bisa melihat itu mendekat kearahku dan mengatakan sesuatu namun aku tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan itu, ya Tuhan bahkan untuk balik badan aja aku engga sanggup, bahkan Engkau pun belum juga mengijinkan aku untuk melihat wajahnya meskipun hanya dalam mimpi.
Tak kuasa pun menahan, akhirnya aku menghela nafas. Itu pun berbalik dan pergi bersama temannya kembali.
Aku pun tahu jadwal pertandingan masih sekitar 3 jam lagi.
Aku berniat untuk pulang dahulu dan ingin membersihkan diri supaya terlihat lebih rapih.
Sesampainya dirumah, aku mulai mandi dan bersiap dengan segala yang ada dan waktu yang singkat dan kesempatan yang datang hanya hari ini, hanya untuk bertemu dengan itu.
Setelah selesai bersiap siap seketika...hujan yang lebat minta ampun menghujani rumah ini.. dengan petir yang menyambar dan cukup menyeramkan.
Aku hanya berharap agar hujan tak turun terlalu lama.
Setelah 2 jam menunggu, hujan pun reda, dan aku langsung meluncur menuju tempat pertandingan voli.
Setelh sampai, aku melihat bahwa tim ku sedang tanding dan aku langsung datang untuk segera melengkapi namun aku sudah tak lagi melihat itu disekitar lapangan.
Dan sekali lagi, Tuhan belum juga mengijinkan aku untuk menemui itu, atau Tuhan menunggu orang lain untuk membantuku menemui itu.
Akupun bangun dari tidurku,
Sincerely,
Laurentia Tricilya Cascarine
Adalah pemandangan alam bawah sadar kita, bisa tentang sesuatu yang terlalu kita pikirkan, sedang dipikirkan, atau bahkan hampir tak pernah terpikirkan,
Mimpi bisa hadir dalam berrrrrbagai macam cerita, suasana, bahkan tempat.
Aku ingin melanjutkan perjalana. Mimpi mimpi yang sudah aku lalui, pasti blogger paham ketika aku menulis dengan judul mimpi berarti aku sedang memimpikan itu.
Itu adalah bagian dari hidup aku yang udah jauhhhh di pisahkan bahkan sejak hampir 8 tahun lamanya.
Tak di pungkiri memang aku sangat merindukan itu, hanya untuk melihatnya saja aku tidak ada kesempatan, bahkan akupun tidak tahu apakah itu masih hidup ataupun sudah melanjutkan ke step kehidupan setelahnya.
Dalam mimpi ku, suasana yang ada disana benar benar tak pernah aku datangi, namun rasanya tidak asing, lalu aku ternyata ada pertandingan voli dan jaraknya memang terbilang jauh dari rumahku itu, waktu itu aku posisi sudah menjadi diriku yang sekarang, berpenampilan setidaknya lebihrapih dengan polesan wajah tipis yang nyaman di gunakan untuk harian.
Saat itu aku berangkat ke arah yang memuncak dimana tempat tanding voli di adakan di puncak bukit itu, setelah sampai sungguh ramah ku lihat orang orang dan banyak juga teman gereja ku dan teman rumahku, pada saat itu diriku tergabung dalam tim voli putri gereja mikael.
Saat aku sedang tiduran di bangku menunggu waktu giliran dengan cuaca yang mulai mendung, aku melihat ke arah kanan dan ku melihat sosok yang tidak asing
Tidak lain tidak bukan, dialah itu.
Namun posisinya membelakangi aku, aku kenal betul rupa nya dari belakang, dan dimana sekitar nya ada teman geng SMP nya dulu yang tak asing bagiku.
Aku langsung memegang wajah ku yang mulai kucel karena ketidak siapan batin untuk bertemu dengannya dalam keadaan super kucel seperti ini, lalu aku langsung bangun dan menghadap ke tembok seperti tidak ingin menemui itu bahkan melihatpun tak sanggup, aku hanya memandang tembok yang mengkilat itu dan aku bisa melihat itu mendekat kearahku dan mengatakan sesuatu namun aku tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan itu, ya Tuhan bahkan untuk balik badan aja aku engga sanggup, bahkan Engkau pun belum juga mengijinkan aku untuk melihat wajahnya meskipun hanya dalam mimpi.
Tak kuasa pun menahan, akhirnya aku menghela nafas. Itu pun berbalik dan pergi bersama temannya kembali.
Aku pun tahu jadwal pertandingan masih sekitar 3 jam lagi.
Aku berniat untuk pulang dahulu dan ingin membersihkan diri supaya terlihat lebih rapih.
Sesampainya dirumah, aku mulai mandi dan bersiap dengan segala yang ada dan waktu yang singkat dan kesempatan yang datang hanya hari ini, hanya untuk bertemu dengan itu.
Setelah selesai bersiap siap seketika...hujan yang lebat minta ampun menghujani rumah ini.. dengan petir yang menyambar dan cukup menyeramkan.
Aku hanya berharap agar hujan tak turun terlalu lama.
Setelah 2 jam menunggu, hujan pun reda, dan aku langsung meluncur menuju tempat pertandingan voli.
Setelh sampai, aku melihat bahwa tim ku sedang tanding dan aku langsung datang untuk segera melengkapi namun aku sudah tak lagi melihat itu disekitar lapangan.
Dan sekali lagi, Tuhan belum juga mengijinkan aku untuk menemui itu, atau Tuhan menunggu orang lain untuk membantuku menemui itu.
Akupun bangun dari tidurku,
Sincerely,
Laurentia Tricilya Cascarine