Selasa, 28 Maret 2017

MENGUAPKAN PIKIRAN

Tidak mungkin orang didunia ini semanusia nya tak pernah memikirkan sesuatu atau yang disebut ovethinking.

Overthinking biasanya terjadi pada orang yang dirasanya sedang memiliki banyak sekali hal yang bisa di anggap merebut waktu, uang, atau kebebasan.

Seperti memikirkan bagaimana bisa caranya supaya bisa menyicil rumah, bgaimna caranya supaya bisa liburan, bagaimana bisa ini itu dsb.

Orang lain pasti bisa menganggap semua beban manusia itu sama. Misal, kita menceritakan bahwa kita sedang memikirkan seberentet masalah, ya, bercerita hal yang menyenangkan bagi yang menceritakan tetapi mungkin menyebalkan dan terdengar hiper bola bagi yang mendengarkan.
Sebetulnya terciptanya twwb itu didasari dari overthinking dari diriku ini. Ya, bagaiman biaa kita tidak memikirkan dan timbul kekhawatirn kalau kita masih hidup di badan "duniawi" ini. Tapi mungkin baiknya think, bukan overthinking.

Ya, ku tahu dari sekian juta miliar umat yang sudah ku temui belum ada 1 orang pun yang paham apa arti dan motivasiku bercerita. Hanya web bisu ini yang mengerti, ya!! Aku tak butuh solusi instan saat itu, kalau ku tak meminta solusi aku hanya butuh di dengarkan.

Aku sedang banyak sekali pikiran. Rasanya aku bisa meraba urat yang keluar disekitar pelipis kiri sampai pelipis kanan dan kadang ku pegang juga lebih panas dari bagian wajah lain nya. Hmm..

Dimulai dari hal utama, yaitu studiku. Ini hal utama yang membuatku ingin menyisahkan segala kegiatanku dengan hal yang menyenangkan, tak lagi beban. Karna untuk kalian yang mengalami masa diploma dan teknik. Mereka memiliki standar yang berbeda dengan Sarjana. Okay sarjana hanya memperiapkan mental dan uang dan niat. Tapi diploma disini. Mental saja. Kenapa? Karena tak ada kata niat atau tidak, harus niat karna ada deadline. Jadi niat itu bukan opsi tpi wajib. Lalu duit, disini gabutuh duit, butuhnya hasil. Jadi disini sistemnya lulus, atau DO. Done. Kakaku bisa sampai 5 tahun kuliah. Kakaku satunya 4 tahun (kalau niat nulis karna dia s1, msih ada kemungkinan molor tapi jangannnnn sampai wahahahha)

Disini banyak sekali ke fail an dalam tugas akhirku. Ku sudah coba usahakan semaksimal mungkin ikutin rule sebaik baiknya, tetapi mengapa justru dari sekian banyak temen kelasku, hanya TA ku yang disaster.. puanjang sekali ceritanya, dan itu beban. Sekali.

Projectku, memang berkelompok namun kembali itu berdeadline. Disamping TA ku ugal ugalan, dikejar pula project ini. Okeeee fiiiiiightttttttt!!!!!!

Tuhaannn ku butuh bantuan Muuuuuuu....

Akademik pun serabutan, rumahpun engga mau kalah ingin serabutan pula.
Beberapa hari yang lalu hasil dari periksa sumsum tulang belakang mamaku (BMP) keluar dan ku engga mengerti sekali apa yang terjadi, apakah begitu menyeramkan atau malah tidak perlu dipermasalahkan. Intinya kedua dokter yang menangani mama mempunyai persepsi masing masing. Yang satu bilang tak terlalu perlu dikhawatirkan, yang satu seperti menganggap serius. Dan mama sempat dengar akan di kemo dan semacamnya, hancur pikiran dan hati sih denger nya kalau mama sampai di kemo.
Engga ngebayangin aja. Harusnya engga perlu, tunggu, jangan sampai.
Namun dokter utama dari mama bilang tak perlu di khawatirkan.

Ya aku berusaha untuk selalu berfikir positif atas mama. Whatever will be will be.

Bapakku yang sudah semakin tidak produktif karna kantornya sudah menurun performanya sudah sekiranya beberapa bulan mungkin hampir setahuin bapak sudah tidak produktif disamping aku dan kaka perempuanku yang masih kuliah. Untuk makan saja mikir hari itu ga ngeluarin uang. Untuk laper aja sampe engga terfikirkan. Saking banyaknya pikiran.

Dirumah kegiatan yangku anggap menyenanhkan perlahan hanya membuatku berfikir lagi apa ku harus ikut saat ini atau nanti nanti saja saat semua intern ku sudah stabil? Namun aku sudah tercebur duluan.

Ceritanya tentang ATOMASi(samaran) di gerejaku. Kegiatan orang muda yang paling bergengsi di kalangan omk mikael. Aku sedariiii dulu ingin sekali ikut acara itu. Baik langsung (panti) atau tidak langsung(peserta). Ku senang sekali saat pertama A mengatakan bahwa ku masuk kesenian. Beuhh it like a heaven in my hand.
Namun semua berubah setelah negara panti menyerang. Anjas.
Aku masuk edukasi men. MEN! EDUKASI! Wahaha
Aku diam, aku gamood. Namun A mengatakan untuk tetap maju karna sama sama ladang Tuhan. Ku sempat ingin mundur saja ganti. Namun A mengatakan hal hal baik dan positif dari edukasi yang membuatkan berfikir kembali dan okay, im in. Even tho im not fvcking educated, not really, just a lil bit.

Makin kesini setelah disusun semuanya sudah rapih dan aman tentram damai like jannah, pada hari H rapat ku tak dapat hadir, ku minta perwakilan untuk menyampaikan pesan itu. Setelah rapat tak ada kabar apapun yang ku anggap clear, pada rapat selanjutnya itu yang bikin ku wow to the kaget binti shock, semua rencanaku di rombak. At fvcking all.
Dari mulai tema seminarnya, 1 lomba ditiadakannya, sampai 1 lomba lainnya diganti konsepnya.
Ini aku yang bodoh atau messanger nya yang terlalu pintar.

Hands up! Im done with that, engga apa kok bener kalau misalnya pengen buat tim edukasi dengan cara sendiri silahkan, aku engga akan ngemis minta jabatan atau boleh ikut serta lomba kok, aku masih banyak seberentet tetek bengek pikiran dan kegiatan yang harus ku kerjakan, kalau ingin buat tim gelap sendiri, come on, jangan begitilah. Kuy ke tempat terang aja, jadi panitia edukasi. Kan lebih enak.

Ibarat mereka nunjuk ku untuk jadi penjinak bom padahal engga pernah nanya ku buta warna apa engga.

Mereka main ubah sedukahatinya tanpa konfirm ke aku setuju engganya.
Setuju sih, tapi harus konfirmasi.

Aku, tidak butuh solusi, aku hanya butuh di dengarkan, tak usah menilaiku seperti meninggalkan tanggung jawab. Aku selalu mengerjakan apapun dengan sungguh sungguh, sebelum orang lain menaruh kekurang percayaannya dan mengambil alih, disitu aku sudah pasti akan merelakan itu. Huhuhu silahkan mengambil alih, aku rapopo (tampang sedih, sok sedih) wahahahha.

Okey, sekarang ku hanya memikirkan soal Tugas Akhir, Project Akhir, Jualan untuk matkul wirausaha, Mama, Bapak.

Sisanya?
Kuluapkan pikiran.

Bisa dibandingkan dikala ku tak peduli, aku tak peduli.
Bye!

What Is On Your Mind? by Laurentia Tricilya Cascarine. Diberdayakan oleh Blogger.