LA TAHZAN
La Tahzan, Innallaha Ma'ana...
begitulah kata orang pada suatu ketika musibah menyerang dan merasakan kesedihan mendalam terlebih seperti Tuhan itu sangat jauh dari kita.
seperti pesan yang disampaikan pada film yang akan aku review dibawah ini.
judul film ini adalah God's Not Dead 2. membaca angka 2 berarti ada series yang sebelum nya yang pertama. tentu, dan inilah kelanjutan kisah itu.
berbicara soal kata God's, Not dan kata Dead. kita samakan persepsi dulu. ya sebagian orang ketika sekilas membaca memahami betul kata Dead kedalam suatu kata Mati. Mati duniawi. hilang nyawa, dikubur, dsb. dan itu akan menjadikan suatu pandangan bahwa umat Kristiani terlalu idiot karna membuat film yang selalu ia bela sebaliknya, bahwa mengakui Tuhan pernah mati.
kita balik lagi bahwa akan menyamakan persepsi tentang God's Not Dead, bagi pada individu yang menolak ke eksistansi Tuhan di hidup nya. Dead berarti tidak ada, tidak nyata, tidak eksis, tidak hidup, tidak pernah ambil andil kehidupan, dsb. maka, memang mereka menyerukan dalam film ini God's Not Dead, He Surely Alive!
okay, sudah mulai seru nih.
walaupun kedua film ini mempunyai kesamaan konsep bahwa ingin menyatakan Tuhan itu ada(alive), tetapi GND2 ini mempunyai versi cerita yang sedikit berbeda, pada GND1, diceritakan seorang mahasiswa baru yang masuk kelas Filsafat dan sang Dosen meminta suatu persetujuan sebelum dimulainya kelas, untuk menuliskan kata yang menunjukan penyangkalan akan Tuhan, bertuliskan "God is Dead" dengan tanda tangan. disini sudah sangat jelas. sekali berucap, Tuhan pasti melihat, meskipun hanya diselembar kertas, dan demi mengikuti kelas, tapi disinilah ujiannya. namun eventually sang mahasiswa fight demi mempertahankan iman nya dan menjawab tantangan sang dosen untuk membuktikan bahwa Tuhan itu Ada.
beralih ke GND2, disini hidup seorang wanita dengan ayah nya yang sudah lanjut usia, dia seorang dosen Sejarah di salah satu universitas, dan di samping itu pula hidup keluarga unbeliever yang baru saja kehilangan salah satu putranya, dan sang putra memiliki sebuah alkitab dan dititipkan kepada sang adik perempuan nya yang menjadi mahasiswi ajaran dari wanita itu.
sang mahasiswi ini menanyakan sebuah pertanyaan mengenai sejarah yaitu tentang Yesus. dan wanita itu pun menjelaskan menurut apa yang tertulis di alkitab and just like that. penjelasan sang Dosen wanita itu menjadi kontroversi dan menuduh bahwa sang wanita pearching. sedangkan itu sangat melanggar kenyamanan disana oleh para unbeliever. they said.
tuduhan itu membawa sang wanita masuk kedalam pengadilan akibat dinilai mencoba mempengaruhi para mahasiswa untuk menjadi Christians. se-parah-itu.
setiap hari persidangan nya, semakin bertambahlah pro dan kontra dan menjadi trending dalam berita harian akibat di tuduh pearching yang unpleasent bagi mereka yang kontra.
coba....bayangkan, bagaimana dengan keadaan indonesia? ya. bisa di deskripsikan sendiri.
hari demi hari, defense dan defense dengan kejujuran yang hanya-menjawab-pertanyaan-tidak-ada-kesengajaan-mempengaruhi, sampai defense mendapat kesimpulan terang bahwa "Yesus perhan Eksis, 2000tahunan yang lalu, so Yesus adalah part dari sejarah yang pernah ada, kalau semua orang boleh membicaran sejarah semua orang kecuali Yesus, berarti itu tindakan diskriminasi" they said.
pembelaan pun tak menunjukan hasil bahwa juri juri dapat memihak dan menyatakan tak bersalahnya sang wanita ini.
dan membawa suatu pelajaran bahwa.... Let God. engga bisa kita berperan sediri.
so she prayed at night dan ada suatu percakapan yang amat menyentuh.
ketika sang wanita ini bertanya kenapa Tuhan bergitu terasa diam saja saat ini?
dan sang ayah itu menjawab
"when you are going through something hard and wondering where God is, remember! the Teacher is always quiet during the test"
disitu langsung aku kehentak. anjas...... ini sih.... sekeren itu.
akhirnya esok hari sang pengacara wanita ini justru seperti seakan berbalik melawan sang wanita memaksakan sang wanita untuk meminta maaf karna perbuatannya dan mengaku bersalah.
namun sang wanita tak ingin melakukannya karena ia merasa bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun, alhasil, sang pengacara bertanya kenapa sangat kekeh dan juga memaksakan sang wanita untuk memaparkan apa yang sebenernya ia yakini dan percaya, dan tidak boleh ada yang mengganggu apa yang wanita ini percayai.
menjadikan sang wanita menyangka bahwa sudah tak ada lagi yang memihak dirinya... tetapi kebenaran pun ia uangkapkan. sejabarnya tentang yang ia yakini.
melihat bahwa sudah selangkah ia akan masuk penjara, wanita ini pun pasrah.
namun....seperti awalnya God is not Dead, Tuhan bekerja dan akhirnya kalian bisa deskripsikan sendiri.
pelajaran nya adalah ya ketika kalian menghadapi suatu cobaan iman, kuat lah, percayalah Tuhan tetap menyertaimu, pada akhirnya Tuhan hanya ingin kamu menjadi alat untuk menyatakan diriNya, perihal mereka percaya atau tidak itu urusan Tuhan, karna kamu tak bisa membuka mata yang Tuhan belum buka. so, don't be sad.
La Tahzan.